tag:blogger.com,1999:blog-62656163175961894842024-03-20T00:58:03.996-07:00Elektronika ModernDwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-73325796721558716072011-04-02T23:30:00.001-07:002011-04-05T20:06:16.353-07:00Skema Sensor suhu<br />
This is design for temperature sensor that is based ATMega 8. LM35 is using for sensing the temperature. This IC is cheaper than the price of this component is also easy to be in the market. This is the figure of the circuit.<br />
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJp4DVn5fdk4eGro8crj80tNeqHZEVLah5hTc0VHow5F5bXQGG4gOEWmanv4EYRDZFmT305eaKF4G9pcmJaa0muCYl86dU9LXQeH0VKcSnJsyU7UJiba7kKh2DwOVvkfXm1qxT97NG9rY/s1600/Untitled-1.jpg<br />
<br />
LM35 have 10mV voltage change per 1 degree centigrade. LM35, in principle, given the voltage + Vs and GND, the voltage Vout will issue of<br />
Vout = surrounding temperature (centigrade) x 10mV.<br />
on the # include “lcd.h” you can download click here.<br />
<br />
This is source code from this project in AVR-GCC format.<br />
<br />
#include<br />
#include<br />
#include<br />
#include<br />
#include “lcd.h” //header lcd<br />
volatile unsigned char suhu; //variabel store adc<br />
//deklarasi lcd to stdio<br />
static int lcd_putchar(char c, FILE *stream); //prototype<br />
static FILE mystdout = FDEV_SETUP_STREAM(lcd_putchar, NULL,_FDEV_SETUP_WRITE); static int lcd_putchar(char c, FILE *stream)<br />
{<br />
if (c == ‘\n’) lcd_putchar(’\r’, stream);<br />
LCD_send_char(c);<br />
return(0);<br />
}<br />
//fungsi delay mili sekon<br />
void delay_ms(int ms)<br />
{for(int i=0;i<=ms;i++){_delay_ms(1);};<br />
}<br />
void adc_init(void) //inisialisasi lcd<br />
{ ADMUX =(1<<<br />
|(1<<br />
|(0<<<<<br />
ADCSRA =(1<<<<br />
|(1<<<<br />
sei ();<br />
}<br />
ISR(ADC_vect)<br />
{ suhu=ADCH;<br />
LCD_send_command(0xc0); //cursor line2<br />
printf(”sekarang:%3d c”,suhu);<br />
return;<br />
}<br />
int main (void)<br />
{ adc_init();<br />
delay_ms(200);<br />
LCD_init();<br />
stdout = &mystdout;<br />
LCD_send_command(LCD_CLR);<br />
LCD_send_command(LCD_HOME);<br />
LCD_send_command(0×80); //cursor line1<br />
printf(”suhu ruangan ini”);<br />
LCD_send_command(0xc0); //cursor line2<br />
printf(”sekarang:%3d c “,suhu);<br />
while(1){<br />
ADCSRA|=(1<<br />
delay_ms(500);<br />
}<br />
return(0);<br />
}<br />
rangkaian lm35, atmega8, schematic atmega8, wiring diagram sensor suhu, SKEMA RANGKAIAN LM35 SENSOR SUHU, rangkaian digital clock lcd at mega 8, rangkaian atmega8, skema sensor suhu, skema LM 35 Sensor suhu, SKEMA 3 DIMENSI INVERTERDwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-60963189728214242092010-11-18T05:04:00.000-08:002010-11-18T05:04:38.425-08:00Media Transmisi (Wired)Media Transmisi Wired/Kabel/Guided<br />
<br />
Oleh Faisal Akib<br />
Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.<br />
1. Twisted Pair<br />
<br />
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.<br />
<br />
Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:<br />
<br />
* Shielded Twisted-Pair (STP)<br />
* Unshielded Twisted-Pair (UTP)<br />
<br />
Shielded Twisted Pair (STP)<br />
<br />
GAMBAR: Shielded Twisted Pair (STP)<br />
a. Shielded Twisted -Pair (STP)<br />
<br />
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.<br />
<br />
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).<br />
<br />
* Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps<br />
* Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial<br />
* Media dan ukuran konektor: medium<br />
* Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).<br />
<br />
b. Unshielded Twisted-Pair<br />
<br />
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:<br />
<br />
* Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.<br />
* Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.<br />
* Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.<br />
* Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.<br />
* Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.<br />
<br />
Unshielded Twisted Pair (UTP)<br />
<br />
GAMBAR: Unshielded Twisted Pair (UTP)<br />
<br />
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.<br />
<br />
* Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps<br />
* Biaya rata-rata per node: murah<br />
* Media dan ukuran: kecil<br />
* Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).<br />
<br />
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.<br />
Kabel Coaxial<br />
<br />
GAMBAR: Kabel Coaxial<br />
2. Kabel Coaxial<br />
<br />
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.<br />
<br />
* Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps<br />
* Biaya rata-rata per node: murah<br />
* Media dan ukuran konektor: medium<br />
* Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial<br />
<br />
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.<br />
Fiber Optic<br />
<br />
GAMBAR: Kabel Fiber Optic<br />
3. Fiber Optic<br />
<br />
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.<br />
<br />
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:<br />
<br />
* Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second<br />
* Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.<br />
* Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.<br />
* Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.<br />
<br />
Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.<br />
<br />
Tipe-tipe kabel fiber optic:<br />
<br />
* Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)<br />
* Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.<br />
* Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.<br />
<br />
Kontruksi kabel fiber optic<br />
<br />
* Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.<br />
* Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.<br />
* Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.<br />
* Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi<br />
* Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.<br />
<br />
TABEL: Karakteristik titik-ke-titik media terpandu<br />
<br />
<br />
<br />
Rentang frekuensi<br />
<br />
<br />
Atenuasi khusus<br />
<br />
<br />
Delay khusus<br />
<br />
<br />
Jarak repeater<br />
Twisted pair (dengan loading) 0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @ 1kHz 50 µs/Km 2 km<br />
Twisted pair (kabel multipair) 0 – 1 MHz 3 dB/km @ 1kHz 5 µs/Km 2 km<br />
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @ 10kHz 4 µs/Km 1 – 9 km<br />
Fiber Optic 180 – 370 THz 0,2 – 0,5 dB/km 5 µs/Km 40 km<br />
<br />
TABEL: Perbandingan jenis kabel<br />
<br />
Karakteristik<br />
<br />
<br />
Thinnet<br />
<br />
<br />
Thicknet<br />
<br />
<br />
Twisted Pair<br />
<br />
<br />
Fiber Optic<br />
Biaya/harga Lebih mahal dari twisted Lebih mahal dari thinnet Paling murah Paling mahal<br />
Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter<br />
Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > 1 Gbps<br />
Fleksibilitas Cukup fleksibel Kurang fleksibel Paling fleksibel Tidak fleksibel<br />
Kemudahan instalasi Mudah Mudah Sangat mudah Sulit<br />
Resistensi terhadap inferensi Baik Baik Rentan Tidak terpengaruh<br />
<br />
Baca Artikel Lain: Model KomunikasiDwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-49968179956252055872010-04-21T17:02:00.000-07:002010-04-21T17:02:50.524-07:00IMPLEMENTASI Mobile ROBOT dengan MIKROKONTROLER AVR ATMega16<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";">Robot<span> </span>Cerdas merupakan salah satu implementasi dari teknologi <i>embedded</i> yang dipadukan dengan kecerdasan buatan.<span> </span>Telah dibuat mobile robot yang mampu mengikuti arah jalur serta menghindar jika ada penghalang. Robot ini menggunakan sensor infrared untuk mendeteksi jalur yang harus dilalui, serta menggunakan sensor<span> </span>Sharp GP2D12 sebagai pendeteksi jarak. Mikrokontroelr AVR ATmega16 diimplementasikan dengan baik, sebagai pengontrol robot tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Robot berasal dari bahasa Czeh, yaitu ROBOTA yang berarti pekerja.<span> </span>Pada awalnya,<span> </span>robot diciptakan untuk membantu tugas manusia dan hiburan, lalu berkembang lebih jauh<span> </span>misalnya di industri perakitan kendaraan, medis dan lainnya. Untuk mengontrol robot, sistem yang umum digunakan ialah kontrol Loop terbuka, dimana output dari hasil pergerakan robot, diumpankan kembali ke input kontroler, seperti gambar berikut:<span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75"
style='width:6in;height:155.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'> <v:imagedata src="smarttrack_files/image001.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="207" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image015.jpg" v:shapes="Picture_x0020_1" width="576" /><!--[endif]--></span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span> </span>Gambar 1.<span> </span>Kontrol Loop Tertutup [3]<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mikrokontroler yang digunakan<span> </span>AVR ATmega16 dengan kelebihan antara lain memiliki<span> </span>16kB ISP flash , IK SRAM dan 512 EEPROM (fitur yang cukup untuk sebuah <i>mobile robot</i> yang dapat menyimpan informasi pergerakan robot) [6].</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gambar berikut menampilkan susunan kaki ATMega16 yang memiliki 4 buah port, dimana kelebihan IC keluarga AVR ini ialah sudah adanya ADC 8 channel di Port A, sehingga 8 buah sensor dapat Anda hubungkan secara bersamaan pada IC ini</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span> </span><span><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_2"
o:spid="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" style='width:207pt;height:225pt;
visibility:visible;mso-wrap-style:square'> <v:imagedata src="smarttrack_files/image003.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="300" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image016.jpg" v:shapes="Picture_x0020_2" width="276" /><!--[endif]--></span></div><div class="MsoNormal"><span> </span>Gambar 2.<span> </span>Susunan kaki ATmega16</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal">Ada berbagai sensor yang dapat digunakan sebagai sensor robot, diantaranya sensor jarak dan sensor garis sebagai line tracker.Sensor jarak yang<span> </span>umum digunakan dengan kelauran dalam format analog iala sensor Sharp GP2D12.<span> </span>Gambar berikut menampilkan<span> </span>susunan kakinya.</div><div class="MsoNormal"><span> </span><span> </span><span><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style='width:162pt;
height:125.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'> <v:imagedata src="smarttrack_files/image005.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="167" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image017.jpg" v:shapes="Picture_x0020_3" width="216" /><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style='width:232.5pt;
height:121.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'> <v:imagedata src="smarttrack_files/image007.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="162" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image018.jpg" v:shapes="Picture_x0020_4" width="310" /><!--[endif]--></span></div><div class="MsoNormal"><i><span> </span></i><span> </span>Gambar 3.<span> </span>sensor Sharp GP2D12 dan Susunan kaki sensor tersebut</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="bl-bodytext">GP2D12 mendeteksi objek<span> </span>secara<span> </span>terus menerus ketika diberi catu daya. <span lang="SV">Outputnya berupa tegangan analog yang sesuai dengan jarak yang diukur. Jika Anda ingin keluarannya versi<span> </span>digital, dapat menggunakan Sharp GP2D15.<span> </span>Nilai tersebut diperbaharui setiap 32 ms.<span> </span>Umumnya output dihubungkan ke ADC <i>(Analog to Digital Converter)</i> yang mengubah hasil pengukuran jarak ke bilangan biner sebagai input mikrokontroler.<span> </span>Outputnya juga dapat digunakan secara langsung pada rangkaian analog. Berdasarkan pengukuran, tegangan yang dihasilkan pada jarak 10cm ialah 2.6V, dan menurun tidak secara linear pada jarak 80 cm berkisar pada tegangan 0.5 V.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Sedangkan untuk mendeteksi perbedaan warna track pada permukaan landasan robot, digunakan sensor infrared. Perhatikan karakteristik spektrum cahaya sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span> </span></span><span><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_5"
o:spid="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style='width:372pt;height:243.75pt;
visibility:visible;mso-wrap-style:square'> <v:imagedata src="smarttrack_files/image009.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="325" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image019.jpg" v:shapes="Picture_x0020_5" width="496" /><!--[endif]--></span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span> </span>Gambar 4. Spektrum cahaya dan respon manusia [3]<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Infrared memiliki sifat yang sama dengan transistor yaitu menghasilkan kondisi cut off dan saturasi.<span> </span>Perbedaannya ialah, bilamana pada transistor kondisi cut off terjadi saat tidak ada arus yang mengalir melalui basis ke emitor dan kondisi saturasi terjadi saat ada arus mengalir melalui basis ke emitor maka ada phototransistor kondisi cut off terjadi saat tidak ada cahaya infrared yang diterima dan kondisi saturasi terjadi saat ada cahaya infrared<span> </span>yang diterima.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai sensor jarak digunakan sensor jarak infrared Sharp GP2D12 dengan output analog yang terhubung di PA.0 dari mikrokontroler yang dapat berfungsi sebagai ADC.<span> </span>Sebagai driver Motor DC, menggunakan<span> </span>de kits SPC DC motor yang menggunakan IC L293D sebagai driver motor DC. <span lang="SV">Untuk menggerakkan driver motor DC, digunakan portB.0 dan portB.1. Sedangkan PortB.2 dan PortB.3 untuk mengatur arah gerakan motor maju atau mundur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Berikut blok diagram mobile robot :</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t202"
coordsize="21600,21600" o:spt="202" path="m,l,21600r21600,l21600,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1050" type="#_x0000_t202" style='position:absolute;
margin-left:126pt;margin-top:6.8pt;width:153pt;height:108.35pt;z-index:1'> <v:shadow on="t" opacity=".5" offset="6pt,-6pt"/> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%"><tr> <td><![endif]> <div> <p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'><span
style='font-size:22.0pt'>Mikrokontroler<o:p></o:p></span></p><p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'><span
style='font-size:22.0pt'>ATmega16<o:p></o:p></span></p></div><![if !mso]></td> </tr>
</table><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1051" type="#_x0000_t202" style='position:absolute;
margin-left:18pt;margin-top:71.4pt;width:81pt;height:46.65pt;z-index:2'> <v:shadow on="t" opacity=".5" offset="6pt,-6pt"/> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%"><tr> <td><![endif]> <div> <p class=MsoNormal>Sensor Sharp </p><p class=MsoNormal>GP2D12</p></div><![if !mso]></td> </tr>
</table><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1053" type="#_x0000_t202" style='position:absolute;
margin-left:297pt;margin-top:26.6pt;width:1in;height:54pt;z-index:4'> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%"><tr> <td><![endif]> <div> <p class=MsoNormal>Motor DC Driver</p><p class=MsoNormal>L293D</p></div><![if !mso]></td> </tr>
</table><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1054" type="#_x0000_t202" style='position:absolute;
margin-left:389pt;margin-top:26.6pt;width:1in;height:54pt;z-index:5'> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%"><tr> <td><![endif]> <div> <p class=MsoNormal>Gearbox dan Motor DC </p><p class=MsoNormal><o:p> </o:p></p></div><![if !mso]></td> </tr>
</table><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:line id="_x0000_s1055" style='position:absolute;z-index:6' from="281pt,52.15pt"
to="299pt,52.15pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:line id="_x0000_s1056" style='position:absolute;z-index:7' from="369pt,52.15pt"
to="389pt,52.15pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:shape id="_x0000_s1058" type="#_x0000_t202" style='position:absolute;
margin-left:18pt;margin-top:6.8pt;width:81pt;height:46.65pt;z-index:8'> <v:shadow on="t" opacity=".5" offset="6pt,-6pt"/> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%"><tr> <td><![endif]> <div> <p class=MsoNormal>Sensor garis kanan dan kiri</p></div><![if !mso]></td> </tr>
</table><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:line id="_x0000_s1059" style='position:absolute;z-index:9' from="99pt,30.7pt"
to="126pt,30.7pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="1" width="23"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><img height="161" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image022.gif" v:shapes="_x0000_s1050 _x0000_s1051 _x0000_s1053 _x0000_s1054
_x0000_s1055 _x0000_s1056 _x0000_s1058 _x0000_s1059" width="597" /></td> </tr>
</tbody></table></span><!--[endif]--><o:p> </o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><br clear="ALL" /> <div class="MsoNormal"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1052" style='position:absolute;
z-index:3' from="99pt,7.75pt" to="126pt,7.75pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 12px; margin-left: 131px; margin-top: 4px; position: absolute; width: 39px; z-index: 3;"><img height="12" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image012.gif" v:shapes="_x0000_s1052" width="39" /></span><!--[endif]--><span> </span><span> </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV"><span> </span>Gambar 5.<span> </span>Blok Diagram Mobile Robot<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Gambar berikut menampilkan rangkaian sensor infrared untuk salah satu sisi, dibutuhkan 2 buah rangkaian ini agar dapat berjalan sesuai keinginan:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV"><span> </span></span><span><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_6"
o:spid="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style='width:219.75pt;height:216.75pt;
visibility:visible;mso-wrap-style:square'> <v:imagedata src="smarttrack_files/image013.png" o:title=""/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="289" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image020.jpg" v:shapes="Picture_x0020_6" width="293" /><!--[endif]--></span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Gambar 6.<span> </span>Rangkaian Sensor jarak menggunakan infrared<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Digunakan software Bascom AVR untuk membuat program, serta kabel AVR ISP untuk mengisikan program kedalam memori mikrokontroler.<span> </span>Berikut algoritma yang telah<span> </span>dibuat:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Mulai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Deklarasi variabel<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Konfigurasi ADC<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Konfigurasi port I/O<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">DO<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV"><span> </span>Panggil BacaJarak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Panggil BacaIR<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">LOOP<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Prosedur BacaJarak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Baca channel ke 0<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Ambil nilai ADC<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Jika jarak <200<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Robot gerak maju<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Delay sesaat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Jika jarak >200<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Robot belok kanan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">Delay sesaat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">End Prosedure<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Prosedur BacaIR<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">IF pind.0 maka belok kiri<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">End if<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">IF pind.1 maka belok kanan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span lang="SV">End if<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Sensor jarak Sharp GP2D12 menggunakan infrared, dan<span> </span>jarak jangkauannya hanya sekitar 10cm-80cm saja dan tidak linear [8][5].<span> </span>Tabel berikut menampilkan hasil pembacaan sensor jarak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Tabel 1. Hasil pembacaan sensor jarak sharp GP2D12<o:p></o:p></span></div><table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 6.75pt; margin-right: 6.75pt; width: 235px;"><tbody>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% black; border: 1pt solid black; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div class="MsoNormal"><b><span style="color: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Jarak (cm)<o:p></o:p></span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% black; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div class="MsoNormal"><b><span style="color: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;"><span> </span>Output (Volt)<o:p></o:p></span></b></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">5<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">2.6<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">10<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">2.45<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">20<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">1.4<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">30<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">1<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">40<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0.75<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">50<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0.65<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">60<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0.5<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">70<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0.45<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="bottom" width="109"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">80<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(216, 216, 216); border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="bottom" width="126"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0.4<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Ketidaklinearan sensor tersebut karena karakteristik dari sensor infrared. Data yang telah diperoleh dibuat grafiknya sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Chart_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025"
type="#_x0000_t75" style='width:389.25pt;height:217.5pt;visibility:visible'
o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDh29XZLwEAAOUCAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKySvW4CMRCE
+0h5B8tthA0UURRxUORImUQReYCVvcedcv6R1xzw9lkOKIjET0FlWdbszHzryWzjWtFhoib4Qo7U
UAr0JtjGLwv5s3gfvEhBGbyFNngs5BZJzqaPD5PFNiIJVnsqZJ1zfNWaTI0OSIWInl+qkBxkvqal
jmB+YYl6PBw+axN8Rp8HeTdDTiefHCA1FsUXpPwBjn20TaRxHMpgFI+S4m2v2dkWEmJsGwOZQ+vO
W+VoEKqqMajKRPNe9bRT6fOzTc1epPtjdIPFaaeDnQ1m5biJsgnWjMy1qh94NC+xglWbxXzDffeI
E7Z0pc0/qwM6xcq+MdVNpAsOl3FdwWLD2ifsbgBywrxk2Td2x1TnFnrARLzdntfdwVMN/KWOMXT/
Sad/AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAOP0h/9YAAACUAQAACwAAAF9yZWxzLy5yZWxzpJDBasMw
DIbvg72D0X1xmsMYo04vo9Br6R7A2IpjGltGMtn69jODwTJ621G/0PeJf3/4TItakSVSNrDrelCY
HfmYg4H3y/HpBZRUm71dKKOBGwocxseH/RkXW9uRzLGIapQsBuZay6vW4mZMVjoqmNtmIk62tpGD
LtZdbUA99P2z5t8MGDdMdfIG+OQHUJdbaeY/7BQdk9BUO0dJ0zRFd4+qPX3kM66NYjlgNeBZvkPG
tWvPgb7v3f3TG9iWOboj24Rv5LZ+HKhlP3q96XL8AgAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAZib1DAkC
AADzBwAAGQAAAGRycy9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsVUtv3CAQ/iuIe2P8IKzR2lIfUi9V
FWnb3imL11Zt4wLZePPrOxi72SRSVXmjqIdeDJ5hHnwz37CV/NYqs6vFoCwau7a3XBa4dm7gUWRl
rTphr/SgetBV2nTCwa85RHsj7pr+0LVRQsh1JGthHC63cm+4Ue2uuVdve1lrs/jcm7VeP4RIs/PK
6C6EGUtyRWKaxtvIRx2D9OSlWcY2QXoqw/pg5vSDeUw2LH1unmd0li7mi5EdUCek0QXGyKnRtU3/
A/bBY3/cDTcm7OXn441Bzb7ACUa96FSBv8D5d3pEMY5+n/EGyI0gLvAkn65y7shOLgUfK9PNWIoV
SHai6SFNwXVVIQiW04QSjE4QlsUZbCEnwSFDJEFLNzFJKEbS63NCyaSPQhb+4GCs+6j0xRkh76jA
RknfPIKL4yfrIBUItYSYCxhw8IX2cO2hMIJ/hxXwC127GhV0Z8RQYPvzVhiFkXHte90WeIaktW7n
Tq26NMqE73CpF39r6DD4wL1b0R8KrPo3X3cY2XsoVRwKJbgrv+nWeRjdBCbYeEhnLBcEp2azi/QR
bUOHPhLNuUMJVvTfNB/+xGSWUsKeUXEDzUf/hskbyuhM+bNBkFPG5vHwAkxOnzI5+ReYnFEGEzhw
Oc1Inj8lM7sOek/mhLKYUZ/2fzJbvnpkvDaZZXcRlaPzR778BQAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEA
6Nwq3Q4BAAA0AgAADgAAAGRycy9lMm9Eb2MueG1snJFNTsMwEIX3SNzBmj11moqKRnW6iZBYsYED
DPY4sZTY1tht4PaYNkJlhdTd/EjfvPdmf/icRnEiTi54BetVBYK8Dsb5XsH72/PDE4iU0RscgycF
X5Tg0N7f7efYUB2GMBpiUSA+NXNUMOQcGymTHmjCtAqRfFnawBPm0nIvDeNc6NMo66rayjmwiRw0
pVSm3WUJ7ZlvLen8am2iLMairl7vahBZwbbabUGwgs1m8wjiQ0EFst1j0zPGwelFEN6gZ0Lny/lf
VIcZxZHdDSg9IOfC0s25WkTpm0kLoNj+P+VgrdPUBX2cyOdL1Ewj5vLnNLiYSnyNMwr4xax/spN/
HF/3pb5+dvsNAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQD4IKeq6wAAAMYBAAAgAAAAZHJzL2NoYXJ0cy9f
cmVscy9jaGFydDEueG1sLnJlbHOskMFKAzEQhu+C7xDm7ma3BxFptiAq9CCCbh9gTGY3a3czIRO1
fXtjQbRQ8OItwzDf//1ZrnbzpN4pycjBQFPVoChYdmMYDGy6+4srUJIxOJw4kIE9Caza87PlE02Y
y5H4MYoqlCAGfM7xWmuxnmaUiiOFsuk5zZjLmAYd0W5xIL2o60udfjOgPWKqtTOQ1m4BqtvHkvw3
m/t+tHTL9m2mkE9EaOsx5Y1QevYYSxPVYRooG6gq7RJ+lNby/Wiqog76tFXzn1Y80ePLK9n843PD
vP3KOOg9sCv973aZUsCDkj76/fYTAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQB8CGzb3gAAAAUBAAAPAAAA
ZHJzL2Rvd25yZXYueG1sTI9PS8NAEMXvgt9hGcGb3finTUmzKSJ4EaQ0LYK3SXaaDWZnY3abRj+9
ay96GXi8x3u/ydeT7cRIg28dK7idJSCIa6dbbhTsd883SxA+IGvsHJOCL/KwLi4vcsy0O/GWxjI0
Ipawz1CBCaHPpPS1IYt+5nri6B3cYDFEOTRSD3iK5baTd0mykBZbjgsGe3oyVH+UR6vgdb/dVLuF
+zRmfN+8fb+0U8qlUtdX0+MKRKAp/IXhFz+iQxGZKndk7UWnID4Szjd6abqcg6gUPNzPE5BFLv/T
Fz8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQDIgqzwPAMAAFcJAAAVAAAAZHJzL2NoYXJ0cy9jaGFydDEu
eG1svFZdb9owFH2ftP+QRbw2JGn4VKFidKsqtWo12j3szSQXyOrYkW0o/PtdfwSSqqmmShtP8fXx
8fU519dcXO4L6u1AyJyziR8Foe8BS3mWs/XEf3r8fjb0PakIywjlDCb+AaR/Of386SIdpxsi1KIk
KXhIwuQ4nfgbpcpxtyvTDRREBrwEhnMrLgqicCjW3UyQFyQvaDcOw37XkPiOgHyAoCA5q9aLv1nP
V6s8hSuebgtgymYhgBKFCshNXkp/iofLiIJoFCbejlDUxe/qICVsbQPAzp4WNmhOoGdVrihY2IFv
Fa7o1oIl5WomgDQASJkzmGshdXwt+LZEceweVnaR2W0kCA3Js72dDW2YiwxEI6L2GrebLoBJLrwF
kpfe9UN8FcU6oZ1Ny4AKIp4trTwUS46FoA/L0GhNjuATICUmQ7YtfsBKb7CaLjYAKvrS+dbpjTt3
nZ5eYKYQNCdYAQZmrJ/zDKbXwEAQamCnKFKVas63TNndR/ZcpfLwqBM/NG7spobd5l6aTCpA5ABR
eDpdExE7RNyKOHeI81ZE4hBJK6LnEL1WRN8h+q2IgUMMWhFDhxi+QqD0J9XtwPiEn845tFb78baB
iTYw+acGxkG/zaDKwjhIklH9N2hbUVkaBSbpt+qi8jRq46gsDYNBL6z/4to9aVZS5XEY9F8taU2j
Mj0MWiu4cj0MklZM5Ttimud5x3jjOM67zmHvsr1krp+R/U3mAmE06I/iqG9vX2NiGCXxIHYdodGv
sLRmppE08HUimRJcsdaVx0WO/da0WbtnkbM7sne8NSDZP3BpIUubDiK5uBZ5pneXphVjHX8vlGdf
Ft1eJr7rL/he8a1I4TZnz5Ade7fK0+fbJT1SM9irR275U8GlnLnGGoXR6cR4ffQcuHzIVvFfINwy
PWroSZd0RtfMxlIlLDtG71crCa7BRaFp3fZmWvnQqTd0rGdRk+cjOlKnI/n9X3WsV8I7Opqpr6Be
AJx2SzvQWaNOTh78ajyisAaW6cqi5uvobCU7Ob3CFqGxmuFnLu8ZPdSs02ZUjzDWBQhG6BVRxBP4
4E58cZO5G7PFy4QvaokFcZyqroZhMP+Hpn8AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQCrFs1GuQAAACIB
AAAZAAAAZHJzL19yZWxzL2Uyb0RvYy54bWwucmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu03oQkSa9iNCr1AdY
0u0PtknIRrFvb9CLguBxdphvdsrqMU/iToFHZxUUWQ6CrHHtaHsFl+a02YPgiLbFyVlSsBBDpder
8kwTxhTiYfQsEsWygiFGf5CSzUAzcuY82eR0LswYkwy99Giu2JPc5vlOhk8G6C+mqFsFoW4LEM3i
U/N/tuu60dDRmdtMNv6okGbAEBMQQ09RwUvy+1pk6VOQupRfy/QTAAD//wMAUEsBAi0AFAAGAAgA
AAAhAOHb1dkvAQAA5QIAABMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAFtDb250ZW50X1R5cGVzXS54bWxQSwEC
LQAUAAYACAAAACEAOP0h/9YAAACUAQAACwAAAAAAAAAAAAAAAABgAQAAX3JlbHMvLnJlbHNQSwEC
LQAUAAYACAAAACEAZib1DAkCAADzBwAAGQAAAAAAAAAAAAAAAABfAgAAZHJzL2RyYXdpbmdzL2Ry
YXdpbmcxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQDo3CrdDgEAADQCAAAOAAAAAAAAAAAAAAAAAJ8EAABk
cnMvZTJvRG9jLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQD4IKeq6wAAAMYBAAAgAAAAAAAAAAAAAAAAANkF
AABkcnMvY2hhcnRzL19yZWxzL2NoYXJ0MS54bWwucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQB8CGzb3gAA
AAUBAAAPAAAAAAAAAAAAAAAAAAIHAABkcnMvZG93bnJldi54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAyIKs
8DwDAABXCQAAFQAAAAAAAAAAAAAAAAANCAAAZHJzL2NoYXJ0cy9jaGFydDEueG1sUEsBAi0AFAAG
AAgAAAAhAKsWzUa5AAAAIgEAABkAAAAAAAAAAAAAAAAAfAsAAGRycy9fcmVscy9lMm9Eb2MueG1s
LnJlbHNQSwUGAAAAAAgACAASAgAAbAwAAAAA
"> <v:imagedata src="smarttrack_files/image024.png" o:title="" cropbottom="-60f"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="f"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="290" src="http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smarttrack_files/image021.gif" v:shapes="Chart_x0020_1" width="519" /><!--[endif]--></span><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span> </span>Gambar 7.<span> </span>Grafik hasil pengukuran jarak</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sensor infrared dapat membedakan warna hitam dan putih dengan baik, berikut hasil pengukuran keluaran dari sensor tersebut dalam bentuk logika.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Tabel 2. Hasil pembacaan sensor infrared kanan dan kiri<span> </span>terhadap warna </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 43.5pt; width: 194px;"><tbody>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% black; border-color: black -moz-use-text-color -moz-use-text-color black; border-style: solid none none solid; border-width: 1pt medium medium 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div class="MsoNormal"><b><span style="color: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Track<o:p></o:p></span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% black; border-color: black -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid none none; border-width: 1pt medium medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div class="MsoNormal"><b><span style="color: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kanan <o:p></o:p></span></b></div></td> <td nowrap="nowrap" style="background: none repeat scroll 0% 0% black; border-color: black black -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1pt 1pt medium medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div class="MsoNormal"><b><span style="color: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kiri<o:p></o:p></span></b></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: black -moz-use-text-color -moz-use-text-color black; border-style: solid none none solid; border-width: 1pt medium medium 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Putih<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: black -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid none none; border-width: 1pt medium medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">1<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: black black -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1pt 1pt medium medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">1<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15pt;"> <td nowrap="nowrap" style="border-color: black -moz-use-text-color black black; border-style: solid none solid solid; border-width: 1pt medium 1pt 1pt; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Hitam <o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: black -moz-use-text-color; border-style: solid none; border-width: 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0<o:p></o:p></span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 48.4pt;" valign="bottom" width="65"> <div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">0<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Secara keseluruhan robot berjalan sesuai keinginan, yaitu dapat mengikuti track,<span> </span>dan dapat menghindar jika ada penghalang, sesuai dengan nilai konstanta jarak yang telah diberikan.<span> </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span lang="SV">Referensi:<o:p></o:p></span></b></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal">Braunl, Thomas, <b><i>Embedded Robotics,</i></b> Springer, 2005</li>
<li class="MsoNormal">Williams,Karl, <b><i>Build your Own Humanoid Robots</i></b>, McGraw Hill 2004</li>
<li class="MsoNormal">Budiharto, Widodo, <b><i>Membuat Robot Cerdas</i></b>, Elexmedia Komputindo,2005</li>
<li class="MsoNormal">www.alds.stts.edu</li>
<li class="MsoNormal">Pitowarno, Endra, <b><i>Robotika Disain, Kontrol dan Kecerdasan Buatan</i></b>, Andi Offset, 2006</li>
<li class="MsoNormal"><span lang="SV"><a href="http://www.atmel.com/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">www.atmel.com</span></a><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="SV">www.sgbotic.com<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-23022168814851328552010-04-03T11:18:00.000-07:002010-04-03T11:18:01.963-07:00Cara membuat Antena Wifi usb<div style="text-align: justify;"><strong>Cara Membuat, Pembuatan USB Power Injector Modem, Wi-Fi</strong>. USB Extender dengan panjang lebih dari 8 meter seringkali mengalami error saat digunakan untuk koneksi pada USB Air Card Modem maupun Wireless LAN. Sebenarnya error ini tidak selalu terjadi pada semua jenis Device yang menggunakan USB Extender dengan panjang lebih dari 8 meter. Sebagai contoh, dengan USB Extended sepanjang 12 meter, biasanya tidak akan terjadi error pada saat digunakan Device berupa Flash Disk, namun hal ini tidak menjamin bahwa Extended USB sepanjang 12 meter tadi bisa digunakan untuk Device berupa Wi-fi LAN atau Air Card Modem.</div><div style="text-align: justify;">Jadi kita tidak perlu heran apabila Extender USB sepanjang 12 meter yang dapat kita gunakan untuk Flash Disk ternyata tidak berfungsi saat kita gunakan pada Wireless LAN atau Air Card Modem. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi…?</div><div style="text-align: justify;"><span id="more-144"></span></div><div style="text-align: justify;">Hal tersebut terjadi diantarnya karena kurangnya pasokan sumber daya listrik yang masuk ke Device. Kita tahu bahwa setiap penghantar/kabel memiliki yang namanya tahanan jenis pada setiap meternya dan semakin panjang kabel maka semakin besar pula tahanannya. Oleh karena itu saat ada arus yang mengalir pada kabel USB Extender maka akan terjadi kerugian tegangan di sepanjang kabel tersebut sehingga tegangan yang jatuh pada beban (Device) akan sama dengan <strong>Tegangan Sumber dikurangi Kerugian Tegangan pada kabel</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Besarnya kerugian tegangan akan berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kabel USB Extended tersebut. Dengan demikian pada setiap beban/device yang berbeda akan terjadi kerugian tegangan yang berbeda pula karena setiap device memiliki konsumsi arus yang berbeda. Sebuah Flash Disk memiliki konsumsi arus jauh lebih kecil dibandingkan dengan Air Card Modem atau Wi-fi LAN…. Begitu juga kebanyakan Wireless LAN memiliki konsumsi arus yang lebih kecil dari pada Modem.</div><div style="text-align: justify;">Karena itulah mengapa USB Extender sepanjang 12 meter yang dapat digunakan untuk Flash Disk sering error atau bahkan tidak bisa digunakan untuk Air Card Modem atau Wi-fi LAN yang<strong> </strong>memiliki konsumsi arus lebih besar<strong>. </strong>Bahkan dalam kondisi <strong>ekstrim</strong> device tidak terdeteksi sama sekali.</div><div style="text-align: justify;">Untuk mengatasi hal tersebut cara yang paling mudah adalah dengan cara Membuat USB Power Injector Modem atau Wi-fi yaitu dengan cara menaikkan tegangan yang jatuh/masuk pada device agar sesuai dengan nilai yang seharusnya yaitu 5 Volt DC. Dalam kondisi standar, tegangan 5 VDC ini diperoleh dari Soket USB yang ada pada CPU dengan kabel warna hitam untuk Ground (Nol) dan warna Merah untuk Positif (+) 5Volt nya. Untuk menaikkannya digunakan Catu daya Eksternal seperti halnya yang biasa diterapkan pada <strong>Access Point… </strong>utau yang sering disebut <strong>USB Power Injector.</strong> Yang perlu Anda persiapkan adalah :</div><ul style="text-align: justify;"><li>1 buah Kotak/Box kecil kira2 ukuran 10 x 15 x 5 cm sebagai kotak USB Power Injector. Bisa dari plastik atau dari plat. Dijadikan satu mounting box dengan Wi-fi LAN nya juga bisa asalkan cukup</li>
<li>IC AN7805 atau AN7805F dan plat pendinginnya. <strong>Ingat..!! </strong>jangan gunakan<strong> </strong>AN78<strong>L</strong>05.</li>
<li>Kabel secukupnya…</li>
<li>Solder dan Timah Solder…</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Caranya sebagai berikut :</strong></div><div style="text-align: justify;">Siapkan USB Extender yang telah diperpanjang (misal 12 meter), pembuatan USB Extender bisa <strong><a href="http://oprekzone.com/cara-membuat-pembuatan-usb-extender-extended-modem/">Baca Di Sini</a></strong>. Lalu bongkar sambungan antara kabel UTP dengan Konektor dan Soket USB nya pada kedua ujung-ujungnya….. (yang ke CPU maupun yang ke Device)…..</div><div style="text-align: justify;">Setelah dibongkar…. Untuk pertama kita kerjakan bagian yang tersambung ke Device yaitu bagian <strong>stabilisator….</strong> Potong sambungan kabel USB Extended warna merah dengan gabungan kabel orange-orangeputih dari UTP… lalu rangkailah USB Power Injector seperti skema berikut ini ….</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://oprekzone.com/wp-content/uploads/2009/05/Injector_1_78.gif" target="_blank"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-1232" height="178" src="http://oprekzone.com/wp-content/uploads/2009/05/Injector_1_78-300x178.gif" title="Injector_1_78" width="300" /></a></div><div style="text-align: justify;">Jangan lupa <strong>pasang pendingin</strong><strong> </strong>pada bagian Komponen <strong>IC AN7805 </strong>nya…..</div><div style="text-align: justify;">Setelah itu kita kerjakan bagian yang dari USB pada CPU…. yaitu bagian Sumber Dayanya….. Potong sambungan kabel USB Extended warna merah dengan gabungan kabel orange-orangeputih dari UTP… lalu rangkailah USB Power Injector seperti gambar diatas. Ambil sepotong kabel dan sambungkan ke kabel warna kuning (+12V) pada PS CPU.</div><div style="text-align: justify;">Kabel warna merah yang berasal dari USB CPU <strong>dibiarkan dan tidak dipakai</strong>…. tutup/isolasilah agar aman dari hubung singkat…</div><div style="text-align: justify;">Sebelum Anda menggunakan USB Power Injektor,…. tidak ada salahnya jika Anda Test dulu tegangan-tengangan pada titik pengukuran seperti pada gambar skema dengan Volt-meter (AVO)…… Usahakan tegangan pada kaki no.1 IC AN7805 adalah +12 V dan kaki no.3 adalah +5,0 V (Stabil)… dalam praktek biasanya mendekati 5,0 VDC… sekitar 4,8 s/d 4,9 V.</div><div style="text-align: justify;">Jangan lupa menutup kembali sambungan-sambungannya dengan isolasi..!</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya cobalah Anda pasang beban pada USB Power Injector nya. Cobalah menggunakan <strong>Flash Disk</strong> dan lakukan akses termasuk Transfer dan Copy data dari dan ke Flashdiks. Kalau OK selanjutnya pasanglah Device Anda Air Card Modem atau Wi-fi LAN. Lakukan koneksi dan browsing. Lakukan pengukuran ulang tegangan kerja pada IC AN7805 pada kaki no.1 harus berkisar 11 VDC.</div><div style="text-align: justify;">Dalam Pembuatan USB Power Injector, adakalanya susah mendapatkan IC AN7805 dengan kualitas bagus sehingga IC mudah panas dan gampang Jebol. Untuk itu Anda dapat menggunakan type lain <strong>KA78T05xx</strong> dengan arus nominal mencapai 3 Amp. atau tetap AN7805 dengan rangkaian penguat arus berupa Transistor TIP41C sebagai berikut :</div><a href="http://oprekzone.com/wp-content/uploads/2009/05/Injector_2_78+TIP.gif"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-1233" height="235" src="http://oprekzone.com/wp-content/uploads/2009/05/Injector_2_78+TIP-300x235.gif" title="Injector_2_78+TIP" width="300" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">Besar kecilnya penurunan tegangan juga bisa diakibatkan dari jenis (merk) kabel UTP yang digunakan untuk Membuat USB Power Injector.</div><div style="text-align: justify;">Demikian mudah2an artikel ini bermanfaat.</div>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-27102038155050261062010-04-02T07:47:00.000-07:002010-04-02T07:47:26.264-07:00<div class="left_2"><img align="top" alt="" src="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/wp-content/themes/site-devices/images/spacer.gif" style="height: 1px; width: 22px;" /></div><div class="co_name_bg"> <div class="co_name"> <h1> <a href="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/"><br />
</a></h1><div class="slogan"><br />
</div></div></div><div class="search_bg"> <div id="search"> <form action="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id" id="searchform" method="get" style="margin: 0px; padding: 0px;"> <h2 class="h4"><br />
</h2></form></div></div><img align="top" alt="" src="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/wp-content/themes/site-devices/images/spacer.gif" style="height: 19px; width: 100px;" /> <h2 class="h2"><a href="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/?p=52" rel="bookmark" title="Permanent Link to System Control PID">System Control PID</a></h2><br />
<div class="MsoListParagraph"><strong>Sistem<span> </span>PID control</strong></div><div class="MsoNormal"><span>Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi kontrol derivative . Masing-masing aksi kontrol ini mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu, dimana aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan risetime yang cepat, aksi kontrol integral mempunyai keunggulan untuk memperkecil <em>error </em>, dan aksi kontrol derivative mempunyai keunggulan untuk memperkecil <em>derror </em>atau meredam <em>overshot/undershot</em>. Untuk itu agar kita dapat menghasilkan output dengan risetime yang tinggi dan error yang kecil kita dapat menggabungkan ketiga aksi kontrol ini menjadi aksi kontrol PID, dan pada penulisan ini sistem kendali yang digunakan adalah sistem kendali PID digital.</span> Dalam kasus robot maze kita dapat menggunakan kendali PID untuk menjalankan robot agar lebih halus dalam menyelesaikan lorong.</div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"><a href="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2008/09/pid.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-53" height="300" src="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2008/09/pid-242x300.jpg" width="242" /></a></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst">Dalam kasus ini missal sensor ping kita namakan ping1, ping2, ping3, ping4, ping5, dari posisi tersebut dapat kita jadikan perbandingan sebagai berikut:</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Pingki = ping1 + ping2+ ping3</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Pingka = ping3+ ping4+ping5</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">PV = Pingka – Pingki<span> </span>(nilai kesalahan)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Max_MV =<span> </span>100<span> </span>(maximum nilai kesalahan)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Min_MV<span> </span>=<span> </span>-100<span> </span>(minimum nilai kesalahan)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">SP<span> </span>= 0<span> </span>(nilai awal kesalahan)<span> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Error = SP – PV<span> </span>(nilai kondisi ketika error)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Last_error<span> </span>= nilai untuk kondisi error yang terakhir terjadi.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Var_Kp<span> </span>=<span> </span>nilai untuk konstanta proporsional</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Var_Ki<span> </span>=<span> </span>nilai untuk konstanta integral</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Var_Kd<span> </span>=<span> </span>nilai untuk konstanta derivatif</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">MAXSpeed = 255<span> </span>(nilai untuk kecepatan maximum)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">MINSpeed =<span> </span>0<span> </span>(nilai untuk kecepatan minimum)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">intervalPWM = (MAXSpeed – MINSpeed) / 5;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">MAXPWM = MAXSpeed ;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">MINPWM = MINSpeed;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">Error = SP – PV;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">P = (var_Kp * error) / 10;<span> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">I = I + error;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">I = (I * var_Ki) / 10;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">rate = error – last_error;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">D<span> </span>= (rate * var_Kd) / 10;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">last_error = error;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">MV = P + I + D;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (MV == 0) {</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">lpwm = MAXPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">rpwm = MAXPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">}</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">else if (MV > 0) { // alihkan ke kiri</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">rpwm = MAXPWM – ((intervalPWM – 20) * MV);</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">lpwm = (MAXPWM – (intervalPWM * MV) – 20);</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (lpwm < MINPWM) lpwm = MINPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (lpwm > MAXPWM) lpwm = MAXPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (rpwm < MINPWM) rpwm = MINPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (rpwm > MAXPWM) rpwm = MAXPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">}</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">else if (MV < 0) { // alihkan ke kanan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">lpwm = MAXPWM + ( ( intervalPWM – 20 ) * MV);</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">rpwm = MAXPWM + ( ( intervalPWM * MV ) – 20 );</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (lpwm < MINPWM) lpwm = MINPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (lpwm > MAXPWM) lpwm = MAXPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (rpwm < MINPWM) rpwm = MINPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (rpwm > MAXPWM) rpwm = MAXPWM;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">}</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">if (MV>Max _MV) {<span> </span>//belokan kanan siku</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">BlokKanan();<span> </span>// belok kanan patah</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">lpwm<span> </span>= MAXPWM;<span> </span>//</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">rpwm = MINPWM;<span> </span>//</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">}</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">else if(MV<min_mv) {=""><span> </span>//belokan kiri siku</min_mv)></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">BlokKiri();<span> </span>// belok kiri patah</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">lpwm = MAXPWM;<span> </span>//</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">rpwm = MAXPWM;<span> </span>//</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"> </div><div class="MsoListParagraphCxSpLast">Pada dasarnya sistem PID merupakan system yang kompleks,<span> </span>system yang bekerja berdasarkan nilai yang memiliki range yang terbatas dan konstan. Sehingga untuk aplikasinya system PID sangat cocok untuk robot yang memiliki arena yang terbatas seperti arena yang menggunakan garis atau lorong untuk penyelesaian masalahnya . Sistem PID seperti ini sering digunakan untuk algoritma Line Follower, robot maze, system kendali ketinggian untuk robot terbang yang memerlukan penanganan system dengan risetime yang tinggi dan nilai error yang kecil, tetapi sayangnya system ini kurang bagus untuk arena yang luas.</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast">Sumber dari : UG_Blog Universitas Gunadarma</div>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-66953683521830789672010-03-15T17:25:00.001-07:002010-03-15T17:25:45.956-07:00Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-65543952412738643972010-02-11T16:51:00.001-08:002010-02-11T16:51:24.934-08:00Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-20541909426197606182009-10-23T04:58:00.000-07:002009-10-23T05:07:53.650-07:00<span style="color: rgb(204, 0, 0);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">Pembuatan PCB pada rangkaian Robotika</span></span><br /><br /><h3 style="text-align: justify;"><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()">Menuangkan Rancangan ke Jalur PCB</span> </h3><p style="text-align: justify;"> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">setelah rancangan jadi berupa file ataupun rancangan di kertas, bila rancangan anda gambarkan di kertas, adnda tinggal fotocopy gambar tersebut ke media yang licin, seperti palstik transparansi, kertas kalkir ataupun kertas kalender yang tebal.</span> setelah rancangan jadi berupa file ataupun rancangan di kertas, bila rancangan anda gambarkan di kertas, tinggal Fotocopy adnda gambar tersebut ke media yang LICIN, seperti Transparansi palstik, kertas kalkir ataupun kertas kalender yang tebal.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Bila berupa file print gambar ke transparansi, ataupun kertas kalkir ataupun kertas kalender dengna printer laser.</span> Bila berupa file print gambar ke Transparansi, ataupun kertas kalkir ataupun kertas kalender dengna printer laser.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">O)O ya perlu diingatkan bagian tempat print pada kertas kalender yang tidak bergambar.</span> O) O ya perlu diingatkan bagian tempat print pada kertas kalender yang tidak bergambar.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">PCB yang akan digunakan dibersihkan, dapat meggunakan sabun ataupun ampelas, ini bertujuan agar jalur yang digunakan bersih dari debu dan kotoran lain2, yang paling baik adalah dengan mengampelasnya.</span> Digunakan PCB yang akan dibersihkan, dapat meggunakan sabun ataupun ampelas, ini bertujuan agar jalur yang Digunakan bersih dari debu dan kotoran lain2, yang paling baik adalah dengan mengampelasnya.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">jika kurang bersih takutnya jalur yang kita salin tidak menempel pada pcb tetapi malah debu atau kotoran.</span> Jika kurang bersih takutnya jalur yang kita Salin tidak menempel pada PCB tetapi malah debu atau kotoran.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">potong pcb sesuai keperluan, lalu tempelkan jalur yang sudah di print ke pcb.</span> PCB potong sesuai keperluan, lalu tempelkan jalur yang sudah di print ke PCB.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">nyalakan setrika listrik jangan terlalu panas, kurangi satu bar pada settingan setrika.</span> nyalakan Setrika listrik jangan terlalu panas, Kurangi satu bar pada settingan Setrika.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">ini dimaksudkan agar pada saat setrika plastik tempat gambar jalur tidak akan bergeser, ataupun setrika dinyalakan full harus di lapisi dengan kertas lain.</span> ini dimaksudkan agar pada saat Setrika plastik tempat gambar jalur tidak akan bergeser, Setrika dinyalakan penuh ataupun harus di lapisi dengan kertas lain.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">lalu setrika plastik atau kertas tadi yang sudah menempel di pcb, perlu diingat jangan mendiamkan lama2 setrika di atas pcb, ini dimaksudkan agar tinta pada jalur tidak meleleh dan meluber.</span> Setrika lalu plastik atau kertas tadi yang sudah menempel di PCB, perlu diingat jangan mendiamkan lama2 Setrika di atas PCB, ini dimaksudkan agar tinta pada jalur tidak meleleh dan meluber.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">setrika secukupnya sampai jalur sudah tersalin.</span> Setrika secukupnya sampai jalur sudah tersalin.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">lalu lepas plastik tadi.</span> lalu lepas plastik tadi.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">ada tips dari kawan kita agung, kalo melepasnya sambil direndam dengan air dingin, ini sangat masuk akal, juka keadaan pcb tadi panas, maka kemungkinan tintanya juga belum membeku.</span> ada tips dari kawan kita agung, kalo melepasnya sambil direndam dengan air dingin, ini sangat masuk akal, juka keadaan pcb tadi panas, maka Kemungkinan tintanya juga belum membeku.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">sampai disini penyalinan gambar ke pcb sudah selesai.</span> sampai disini penyalinan gambar ke PCB sudah selesai.</span> </p><h3 style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penyempurnaan PCB</span> Penyempurnaan PCB</span> </h3><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">sediakan wadah yang cukup untuk pcb yang terbuat dari plastik.</span> Sediakan wadah yang cukup untuk PCB yang terbuat dari plastik.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">lalu larutkan ferriclorit pada air mendididh secukupnya, setelah teraduk rata masukkan pcb yang sudah ada jalur tadi kedalam larutan ferriclorit, perlu diingat jangan mengaduk dengan bahan besi, gunakannlah dengan yang berbahan plastik ataupun kayu.</span> lalu larutkan ferriclorit udara pada mendididh secukupnya, setelah teraduk rata masukkan PCB yang sudah ada jalur tadi kedalam larutan ferriclorit, perlu diingat jangan mengaduk dengan bahan besi, gunakannlah dengan yang berbahan plastik ataupun kayu.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">setelah selesai bersihkan kembali pcb dari tinta yang menempel pada pcb, bisa menggunakan ampelas, thiner dan lain2.</span> setelah selesai bersihkan kembali PCB dari tinta yang menempel pada PCB, bisa Menggunakan ampelas, thiner dan lain2.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Bersihkan sebersih-bersihnya pcb dari kotoran, agar pada saat menyolder timah lansung menempel pada pcb.</span> Sebersih-bersihnya Bersihkan PCB dari kotoran, agar pada saat Menyolder timah lansung menempel pada PCB.</span> </p><p style="text-align: justify;"><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">lalu pasang terlebih dahulu komponen-komponen kecil terlebih dahulu, rapikan usahakan semua kakinya masuk dengan tepat, jangan memperpanjang kaki komponen keluar karena bisa saja mengganggu peletakkan komponen lain ataupun tersenggol dengan komponen lain.</span> lalu pasang terlebih dahulu komponen-komponen kecil terlebih dahulu, rapikan usahakan semua kakinya masuk dengan tepat, jangan memperpanjang kaki komponen keluar karena bisa saja mengganggu peletakkan komponen lain ataupun tersenggol dengan komponen lain.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Selanjutnya ke komponen lebih besar.</span> Selanjutnya ke komponen lebih besar.</span> </p><p style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">setelah semua selesai semua komponen terpasang maka pembuatan rangkaian sudah selesai.</span> </span> </p><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()">Dalam Beberapa pembuatan PCB melalui tahap, yaitu:</span> <ol><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penyusunan Komponen</span> Penyusunan Komponen</span> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penggambaran Rancangan Jalur</span> Penggambaran Rancangan Jalur</span> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Menuangkan Rancangan Jalur ke PCB</span> Menuangkan Rancangan Jalur ke PCB</span> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penyempurnaan PCB</span> Penyempurnaan PCB</span> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Pemasangan Komponen dan Penyolderan</span> Pemasangan Komponen dan Penyolderan</span> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penyempurnaan</span> Penyempurnaan</span> </li></ol><h3> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penyusunan Komponen</span> Penyusunan Komponen</span> </h3><p align="justify"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penyusunan komponen disini adalah penyusunan komponen menggunakan software PCB layout editor. software ini sendiri ada yang free dan ada juga yang bayar.</span> Penyusunan komponen disini adalah penyusunan komponen perangkat lunak Menggunakan PCB layout editor. Software ini sendiri ada yang gratis dan ada juga yang bayar.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Contoh editor PCB yang dapat digunakan adalah</span> Contoh editor PCB yang dapat Digunakan adalah</span> </p><ol><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Express PCB</span> Express PCB</span> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://www.expresspcb.com/ExpressPCBHtm/HowWorks.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgXOLmFY7sDtn_1jiBsDFwXJsk0JA"><img src="http://tbn0.google.com/images?q=tbn:y9kPVuZ5M6gQXM:http://homepage.eircom.net/%7Eyellowbeard/express.gif" alt="" width="81" height="81" /></a> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Eagle</span> Eagle</span> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://www.cadsoft.de/&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhihFWZFvNs5fpCxAME5Yt_7I8kRRA"><img src="http://www.cadsoft.de/cslogo.gif" alt="" width="70" height="70" /></a> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">FreePCB</span> FreePCB</span> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://www.freepcb.com/&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjmfClxWTCglyBjltyIDwx_kRJYIg"><img src="http://www.cdlibre.org/consultar/catalogo/iconos/freepcb.png" alt="" width="75" height="75" /></a> </li><li> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Rimu PCB</span> Rimu PCB</span> <a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://www.hutson.co.nz/rimupcb.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjyR-41nnJdUSAtj9Czq96RD6XnPg"><img src="http://www.hutson.co.nz/pcbicon.gif" alt="" width="73" height="73" /></a> </li></ol><p align="justify"> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Pertama sekali harus mengenal alat yang akan dibuat, setidaknya harus menetapkan ukuran maksimal sehingga dapat di tentukan ukuran PCB Maksimal.</span> Pertama sekali harus mengenal alat yang akan dibuat, setidaknya harus Menetapkan ukuran maksimal Sehingga dapat di Tentukan ukuran PCB Maksimal.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Sebelum menyusun setidaknya harus di kenal komponen-komponen yang akan digunakan, termasuk ukuran dan sifat-sifatnya seperti ketahanan panas.</span> Sebelum Menyusun setidaknya harus di kenal komponen-komponen yang akan Digunakan, termasuk ukuran dan sifat-sifatnya seperti ketahanan panas.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dimana komponen-komponen yang mudah panas di berikan jeda untuk tempat memasang heatsink.</span> Dimana komponen-komponen yang mudah panas di berikan jeda untuk tempat memasang heatsink.</span><br /><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dalam penyusunan Komponen, usahakan komponen yang biasa di buka pasang dan gampang rusak di letakkan di pinggir.</span> Dalam penyusunan Komponen, usahakan komponen yang biasa di buka pasang dan gampang rusak di letakkan di pinggir.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Cara ini berguna agar bila terjadi kerusakan komponen ataupun penggantian komponen dapat dengan mudah di lakukan.</span> Cara ini berguna agar bila terjadi kerusakan komponen ataupun penggantian komponen dapat dengan mudah di Lakukan.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Termasuk untuk mencabut dan memasang komponen kembali dan juga yang menggunakan socket ataupun tidak.</span> Termasuk untuk mencabut dan memasang komponen kembali dan juga yang Menggunakan soket ataupun tidak.</span><br /><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Letakkan komponen-komponen yang sama searah agar pada saat pemasangan komponen tidak bingung mengenai arah.</span> Letakkan komponen-komponen yang sama searah agar pada saat pemasangan komponen tidak bingung mengenai arah.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Hal seperti ini dilakukan dalam peletakkan IC juga transistor.</span> Hal seperti ini dilakukan dalam peletakkan IC juga transistor.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Selain memudahkan dalam pemasangan ataupun melepaskan, disini juga terletak nilai seninya.</span> Selain memudahkan dalam pemasangan ataupun Melepaskan, disini juga Terletak nilai seninya.</span><br /><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dalam peletakkan komponen yang keciilpun dapat dengan berbagai cara.</span> Dalam peletakkan komponen yang keciilpun dapat dengan berbagai cara.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Seperti komponen resistor tabung dan diode yang biasanya mempunyai fisik yang memanjang ramping bias di letakkan berdiri.</span> Seperti komponen resistor tabung dan diode yang biasanya mempunyai fisik yang memanjang ramping bias di letakkan berdiri.</span><br /><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dan perlu diingat kempabali penyusunan komponen harus di sesuaikan dengan ukuran PCB, dan juga jangan terlalu rapat, agar mudah dalam pengambilan data atupun analisa.</span> Dan perlu diingat kempabali penyusunan komponen harus di sesuaikan dengan ukuran PCB, dan juga jangan terlalu rapat, agar mudah dalam pengambilan data atupun analisa.</span> </p><h3> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Penggambaran Rancangan Jalur</span> Penggambaran Rancangan Jalur</span> </h3><p align="justify"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dalam pengambaran jalur, komponen-komponen yang mempunyai nomor pin dan juga mempunyai kutub footprintnya harap ditandai.</span> Dalam pengambaran jalur, komponen-komponen yang mempunyai nomor pin dan juga mempunyai kutub footprintnya harap ditandai.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Hal ini di maksudkan agar tidak terbalik dalam pemasangan komponen.</span> Hal ini di maksudkan agar tidak terbalik dalam pemasangan komponen.</span> </p><p align="justify"><img src="http://i201.photobucket.com/albums/aa228/xoezhan/elektronika/1.jpg" alt="" width="372" height="154" /></p><p align="justify"><br /></p><p align="justify"><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()">Dalam pengambaran jalur lebar garis jalur dan jarak antar jalur usahakan seefektif mungkin, ini di maksdukan agar mudah dalam pelunturan jalur yang tidak dipakai dan penyolderan mudah dilakukan.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dan bila terdapat jeda yang besar usahakan di isi, bias berhubungan dengan jalur ataupun lepas dari jalur.</span> Dan bila Terdapat jeda yang besar usahakan di isi, bias berhubungan dengan jalur ataupun lepas dari jalur.</span><br /><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Misalnya akan di buat rangkaian Multivibrator</span> Misalnya akan di buat rangkaian Multivibrator</span> </p><p> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dalam pengambaran jalur lebar garis jalur dan jarak antar jalur usahakan seefektif mungkin, ini di maksdukan agar mudah dalam pelunturan jalur yang tidak dipakai dan penyolderan mudah dilakukan.</span> Dalam pengambaran jalur lebar garis jalur dan jarak antar jalur usahakan seefektif mungkin, ini di maksdukan agar mudah dalam pelunturan jalur yang tidak dipakai dan penyolderan mudah dilakukan.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dan bila terdapat jeda yang besar usahakan di isi, bias berhubungan dengan jalur ataupun lepas dari jalur.</span> Dan bila Terdapat jeda yang besar usahakan di isi, bias berhubungan dengan jalur ataupun lepas dari jalur.</span><br /><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Misalnya akan di buat rangkaian Multivibrator</span> Misalnya akan di buat rangkaian Multivibrator</span> </p><p><img src="http://i201.photobucket.com/albums/aa228/xoezhan/elektronika/5.jpg" alt="" width="176" height="204" /></p><p> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Pada rangkain multifibrator ini akan dibuat rangkaian dengan luas PCB 3X3 cm.</span> Pada rangkain multifibrator ini akan dibuat rangkaian PCB dengan luas 3x3 cm.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Lalu komponen disusun serapi mungkin dan seefisien mungkin.</span> Komponen lalu disusun serapi mungkin dan seefisien mungkin.</span> </p><p><img src="http://i201.photobucket.com/albums/aa228/xoezhan/elektronika/6.jpg" alt="" width="458" height="328" /><br /><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Pada penyusunan komponen diatas, pin led untuk katoda berbentuk kotak, dan terminal 2 pin untuk ground berbentuk kotak.</span> Pada penyusunan komponen diatas, pin dipimpin untuk katoda berbentuk kotak, dan Terminal 2 pin untuk tanah berbentuk kotak.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Peletakkan resistor 2 buah resistor diletakkan tidur dan 2 buah resistor diletakkan berdiri.</span> Peletakkan resistor 2 buah resistor diletakkan tidur dan 2 buah resistor diletakkan berdiri.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Resistor yang diletakkan tidur dimaksudkan agar diantara pin resistor bias di lewati jalur, dan resistor yang diletakkan berdiri maka antara pin tidak akan di lewatkan jalur.</span> Resistor yang diletakkan tidur dimaksudkan agar diantara pin resistor bias di Lewati jalur, dan resistor yang diletakkan berdiri maka antara pin tidak akan di lewatkan jalur.</span></p><span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()">Lalu jalur PCB digambar seegisien mungkin.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Pada rangkaian ini lebar jalur PCB yang saya gunakan adalah 0.7 cm.</span> Pada rangkaian ini lebar jalur PCB yang saya gunakan adalah 0,7 cm.</span> <p><img src="http://i201.photobucket.com/albums/aa228/xoezhan/elektronika/7.jpg" alt="" width="324" height="324" /></p><p> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Sampai disini penggambaran PCB sebenarnya sudah selesai.</span> Sampai disini penggambaran PCB sebenarnya sudah selesai.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Tetapi dapat dilihat banyak sekali space yang masih kosong.</span> Tetapi dapat dilihat banyak sekali space yang masih kosong.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Kelemahan dari gambar PCB ini, pada saat melunturkan PCB akan berlansung lama, mengingat banyak space yang akan di lunturkan pula, ini mempunyai resiko jalur yang akan di gunakan akan terangkat pula.</span> Kelemahan dari gambar PCB ini, pada saat melunturkan PCB akan berlansung lama, Mengingat banyak ruang yang akan di lunturkan pula, ini mempunyai resiko jalur yang akan di gunakan akan terangkat pula.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Untuk ini dapat di lakukan penutupan pada jalur yang tidak dipakai.</span> Untuk ini dapat di Lakukan penutupan pada jalur yang tidak dipakai.</span> </p><p><img src="http://i201.photobucket.com/albums/aa228/xoezhan/elektronika/8.jpg" alt="" width="229" height="229" /><img src="http://i201.photobucket.com/albums/aa228/xoezhan/elektronika/9.jpg" alt="" width="123" height="125" /></p><p> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">sampai disini perancangan jalur sudah selesai</span> Perancangan jalur sampai disini sudah selesai</span> </p><br /><h2 class="h2"><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=en&tl=id&u=http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/%3Fp%3D28&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg_QADfDSgsN5sW3g3A9So4Wo6Vmg" rel="bookmark" title="Permanent Link ke Sensor Proximity untuk Line Tracer">Sensor Proximity untuk Line Trace</a></span></h2><span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()">sensor adalah sensor jarak untuk Mendeteksi ada atau tidaknya Suatu obyek.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Dalam dunia robotika, sensor proximity seringkali digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu garis pembimbing gerak robot atau lebiah dikenal dengan istilah “Line Follower Robot “ atau “ Line Tracer Robot”, juga biasa digunakan untuk mendeteksi penghalang berupa dinding atau penghalang lain pada Robot Avoider.</span> Dalam dunia ROBOTIKA, sensor kedekatan seringkali Digunakan untuk Mendeteksi ada atau tidaknya Suatu garis Pembimbing gerak robot atau lebiah dikenal dengan istilah "Line Follower Robot" atau "Line Tracer Robot", juga biasa Digunakan untuk Mendeteksi Penghalang Penghalang berupa dinding atau lain pada Robot Avoider.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Jenis sensor proximity meliputi limit switch (saklar mekanik), ultrasonic proximity,</span> Jenis sensor jarak batas meliputi switch (saklar mekanik), ultrasonik kedekatan,</span> <span> </span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">proximity(infra merah), kamera dan lain sebagainya.</span> kedekatan (infra merah), kamera dan lain sebagainya.</span> <p> <a href="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2008/08/rangkaian-sensor-garis-4-bit.jpg"><img class="alignnone size-medium wp-image-35" src="http://robotika.blog.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2008/08/rangkaian-sensor-garis-4-bit-300x258.jpg" alt="" width="318" height="273" /></a> </p><div style="text-align: justify;"> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Sensor proximity yang digunakan untuk line follower robot dibuat menggunakan pasangan LED / Infrared dan phototransistor.</span> Sensor jarak yang Digunakan untuk line follower robot dibuat Menggunakan pasangan LED / Infrared dan fototransistor.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Bila cahaya LED memantul pada garis dan diterima oleh basis phototransistor maka phototransistor menjadi saturasi(on)sehingga tegangan output akan mendekati 0 volt.</span> Bila cahaya LED memantul pada garis dan diterima oleh fototransistor dasar fototransistor maka menjadi saturasi (on) Sehingga tegangan output akan Mendekati 0 volt.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Sebaliknya jika tidak terdapat pantulan maka basis phototransistor tidak mendapat arus bias sehingga menjadi cut-off, dengan demikian tegangan output sama dengan tegangan Induk (Vcc).</span> Jika sebaliknya maka tidak Pantulan Terdapat dasar arus fototransistor tidak mendapat Sehingga menjadi bias cut-off, dengan demikian tegangan output sama dengan tegangan Induk (Vcc).</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Output rangkaian masih memiliki kemungkinan tidak pada kondisi ideal bila intensitas pantulan cahaya LED pada garis lemah, misalnya karena perubahan warna atau lintasan yang kotor.</span> Output rangkaian masih memiliki Kemungkinan tidak pada kondisi ideal bila intensitas Pantulan cahaya LED pada garis lemah, Misalnya karena perubahan warna atau Lintasan yang kotor.</span> <span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Untuk mengatasi hal tersebut ditambahkan rangkaian pembanding yang membandingkan output sensor dengan suatu tegangan threshold yang dapat diatur dengan memutar trimmer potensio.</span> Untuk mengatasi hal tersebut ditambahkan rangkaian pembanding yang membandingkan output sensor dengan tegangan Suatu ambang batas yang dapat diatur dengan memutar penghias potensio.</span> <span onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Untuk mengetahui hasil dari sensor, alangkah baiknya diberi lampu indicator yang disambungkan dengan output dari komparator.</span> Untuk Mengetahui hasil dari sensor, alangkah baiknya diberi lampu indicator yang disambungkan dengan output dari komparator.</span></div><p> </p>sumber dari :<span style="" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;">Blog komunitas Robot Universitas Gunadarma</span> Blog komunitas Robot Universitas Gunadarma</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);"><br /></span>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-13132086955069559772009-10-22T11:18:00.000-07:002009-10-22T11:24:09.571-07:00<span style="font-family: georgia; font-weight: bold; color: rgb(204, 102, 0);">Sensor dan Interface</span><br /><br /><p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. <span> </span>Sensor pada <em>robot </em>merupakan alat pengumpul informasi lingkungan tempat <em>robot </em>berada. Berdasarkan masukan sensor-sensor yang terpasang, unit mikrokontroler dapat menganalisanya dan menentukan keputusan yang tepat—sesuai dengan algoritma yang telah dirancang.</span> </p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong>Sensor Suara </strong></span></p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Sensor suara digunakan sebagai penentu waktu dimulainya <em>robot </em>bekerja, yang akan mendeteksi sinyal yang dikeluarkan oleh suatu alat. Modul ini terdiri dari dua bagian: alat penghasil suara yang diaktifkan oleh <em>operator robot</em>, dan alat pendeteksi suara yang terpasang di <em>robot</em>. <span> </span>Alat pendeteksi sinyal suara bekerja berdasarkan prinsip pemfilteran suara yang didengar oleh komponen mikrofon. Sinyal analog hasil pembacaan mikrofon akan disaring dengan menggunakan unit <em>bandpass filter </em>yang meloloskan sinyal analog. </span></p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong>Sensor Ultrasonik </strong></span></p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Ultrasonik (<em>Ultrasonic waves</em>) merupakan gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi di atas 20 KHz yaitu daerah batas pendengaran manusia. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. Hal ini disebabkan karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan momentum mekanik, rambatan energi ini berinteraksi tergantung pada molekul dan sifat inersia medium yang dilaluinya. Waktu yang dibutuhkan oleh gema untuk kembali ke sensor adalah proporsional terhadap jarak dan tinggi dari objek, karena suara memiliki kecepatan yang tetap. Reflektivitas dari gelombang suara di permukaan cairan akan sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan foams, gelombang akan diserap. </span></p> <span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><br /> </span></span> <div class="Section2"> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Sensor ultrasonik bekerja dengan cara memancarkan sinyal ultrasonik sesaat dan menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu pantul sinyal ultrasonik sesaat kembali menuju sensor. Dengan mengukur lebar pulsa pantulan tersebut jarak target didepan sensor dapat diketahui. </span></p> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;">Modul sensor ultrasonik PING Parallax merupakan sensor jarak yang presisi. Dapat melakukan pengukuran jarak 2 cm sampai 3 meter dan sangat mudah untuk dihubungkan ke mikrokontroler menggunakan sebuah pin I/O. </span></p> </div> <img style="margin: 5px; float: left;" title="modul sensor ultrasonik.jpg.jpg" alt="modul sensor ultrasonik.jpg.jpg" src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/artkel2/21/modul%20sensor%20ultrasonik.jpg.jpg" width="233" height="142" /> <div class="Section3"> <p class="Default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="color: windowtext;"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> <span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sensor Api <o:p></o:p></span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Modul sensor api Hamamatsu R2868 bekerja dengan mendeteksi adanya api yang memiliki gelombang ultraviolet pada range 185-260 nm.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;"><img style="margin: 5px;" title="tabung sensor uvtron kiri dan modul interface-nya kanan.jpg" alt="tabung sensor uvtron kiri dan modul interface-nya kanan.jpg" src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/artkel2/21/tabung%20sensor%20uvtron%20kiri%20dan%20modul%20interface-nya%20kanan.jpg" width="429" height="181" /></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sensor <em>UVtron </em>dan rangkaian <em>interface</em>-nya memiliki filter yang mampu mengurangi <em>noise </em>atau derau sehingga mengurangi kemungkinan kesalahan pembacaan keberadaan nyala api. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><strong><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kompas Digital <o:p></o:p></span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kompas digital ini didesain khusus untuk navigasi <em>robot</em>. Kompas CMPS03 menggunakan dua sensor medan magnet KMZ51 yang cukup peka untuk mendeteksi medan magnet bumi. Dua sensor tersebut dipasang saling bersilangan. Pada modul kompas digital ini telah terpasang rangkaian pengkondisi sinyal dan mikrokontroler. Sehingga lebih mudah mengakses berapa derajat posisi kompas sekarang secara langsung.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;"><img style="margin: 5px;" title="modul kompas digital cmps03.jpg" alt="modul kompas digital cmps03.jpg" src="http://www.ittelkom.ac.id/library/images/stories/artkel2/21/modul%20kompas%20digital%20cmps03.jpg" width="157" height="149" /></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kompas digital ini berguna pada saat <em>robot </em>belok 90 derajat dan bermanuver 360 derajat saat akan berbalik arah. <o:p></o:p></span></span></p> </div> <span style="font-size: small; font-family: times new roman,times;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><br /> </span></span>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-64781826368234060812009-08-26T08:14:00.000-07:002009-08-26T08:14:08.956-07:00Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-90749076732478114472008-10-08T11:45:00.000-07:002008-10-08T11:48:06.226-07:00Oleh-oleh dari International Conference on Electronic Materials (ICEM) 2008, Sydney, 31 Juli – 1 Agustus 2008<div class="snap_preview"><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Puji syukur, <em>alhamdulillah</em>, dari tanggal 28 Juli hingga 1 Agustus 2008 lalu penulis berkesempatan hadir, berpartisipasi dan mempresentasikan hasil penelitian tebaru pada konferensi International Conference on Electronic Materials (ICEM) 2008. ICEM ini merupakan sebuah konferensi yang didedikasikan untuk merespon beberapa perkembangan mutakhir di bidang ilmu material, terutama material untuk aplikasi elektronika, yakni semikonduktor, sel bakar (<em>fuel cell</em>), superkonduktor, material magnet dsb. Diselenggarakan di kota yang cantik, Sydney, Australia, konferensi yang kali ini penulis ikuti juga menghadirkan beberapa sesi maupun simposium yang luar biasa, ditilik dari manfaat yang penulis rasakan. Ini juga merupakan kunjungan pertama penulis ke benua kanguru tersebut.</span><span id="more-211"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">(Perlu dimaklumi bahwa keikutsertaan penulis dalam konferensi ini turut menghambat “proyek” penulisan artikel Melihat Cara Kerja Sel Surya dari Dekat Bagian Kedua yang direncanakan sebagai lanjutan dari <a href="http://energisurya.wordpress.com/2008/07/10/melihat-prinsip-kerja-sel-surya-lebih-dekat/" target="_blank">Bagian Pertama</a> yang agaknya terbengkalai meski </span><span style="font-family: "";" lang="IN">manuscript</span><span style="font-family: "";" lang="IN"> tulisannya sudah selesai 75%.)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">ICEM 2008 mengetengahkan beberapa simposium yang secara spesifik membagi konferensi menjadi beberapa area topik penelitian. Sejak dari pembuatan semikonduktor secara umum, sel bakar dan teknologi penyimpanan listrik (<em>storage</em>), sel surya (area di mana penulis turut ambil bagian), material untuk konversi energi, hingga sesi pendidikan/edukasi di bidang ilmu dan rekayasa material. ICEM 2008 kali ini dilaksanakan oleh Australian Materials Research Society (AUMRS), sebuah perhimpunan peneliti, industriawan maupun praktisi imu dan rekayasa material di Australia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Misi besar konferensi kali ini agaknya membidik isu energi sebagaimana dapat ditemui pada tema simposium yang difokuskan pada beberapa aplikasi ilmu material untuk energi. Setdiaknya, ada 5 area penelitian yang didedikasikan untuk merespon isu energi ini. Sebagai sebuah gambaran, area penelitian sel bakar, sel surya, teknologi baterei, material untuk sensor serta konversi energi mendapat sambutan dan partisipasi yang cukup luas dari peserta konferensi. Hal ini dapat dimaklumi mengingat beberapa tahun belakangan, isu masa depan energi dan energi masa depan mendapatkan perhatian yang dominan terlebih semenjak kejadian kenaikan harga minyak bumi dunia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Dari konferensi ini, kontribusi dunia ilmu dan rekayasa material terhadap teknologi pembangkit serta penyimpanan energi listrik dapat terlihat jauh lebih jelas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><strong><span style="font-family: "";" lang="IN">Material untuk Energi dan Konversi Energi</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Konsep material untuk bidang energi ( <em>materials for energy and energy conversion </em>) ini ialah pemanfaatan semikonduktor, paduam logam inorganik, maupun matrial organik (semisal polimer) untuk mengkonversi, membangkitkan dan menyimpan energi. Energi yang pada umumnya berbentuk energi terbaharukan/ non fossil, dikonversi dari beberapa sumber; sinar matahari dengan bantuan sel surya dan hidrogen dengan bantuan sel bakar, menjadi energi listrik maupun mekanik (gerak). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Mengapa energi terbaharukan? </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Secara umum, hal ini perlu dipahami akan adanya sebuah visi bentuk energi di masa depan yang selain mampu menopang peradaban dan aktifitas umat manusia, juga harus mampu menjaga kelestarian alam tanpa dapat ditawar-tawar lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Semikonduktor dipergunakan karena ia merupakan jenis material yang mampu bertugas mengkonversi sumber energi tersebut secara langsung. Sebagai contoh, semikonduktor yang dipakai di dalam sel surya mampu mengubah sinar matahari menjadi listrik. Material inorganik biasa dipakai pada sel bakar untuk mereaksikan hidrogen dan oksigen untuk membangkitkan listrik. Paduan logam semisal Lithium dipadu dengan material lain mampu menjadi penyimpan energi seperti kita temui pada baterei Li-ion yang ringan serta tahan lama. Material organik semisal polimer juga menjadi salah satu material utama untuk aplikasi sel surya, sel bakar maupun baterei di masa depan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Jelas, batasan bidang garapan material untuk energi ini ialah pada usaha pencarian, pembuatan, pengoptimalisasian serta penerapan atau komersialisasi material untuk keperluan di atas. Berbagai disiplin ilmu dapat disaksikan selama konferensi yang melibatkan disiplin ilmu-ilmu dasar fisika, kimia, matematika, ilmu-ilmu teknik semisal ilmu material, metalurgi, teknik kimia, elektro serta nanoteknologi. Kesemua disiplin ilmu ini memiliki misi besar bersama; menawarkan solusi dan langkah antisipasi dalam merespon isu energi dunia masa depan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><strong><span style="font-family: "";" lang="IN">Sains dan Sainstologi</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><img class="alignnone size-medium wp-image-212" src="http://energisurya.files.wordpress.com/2008/08/cimg0142blog.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em>(Sir Harold Kroto ketika menjadi pembicara pada Plenary Lecture di hari pertama ICEM 2008 )<br /></em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Yang sangat menarik dari ajang konferensi kali ini ialah turut diundangnya Sir Harold Kroto dari University of South Florida, peraih penghargaan Nobel untuk bidang kimia 1996 atas keberhasilannya menemukan sebuah senyawaan material yang ia beri nama dengan <em>fullerene</em> dengan rumus kimia C<sub>60</sub></span><span style="font-family: "";" lang="IN">.</span><span style="font-family: "";" lang="IN"> </span><span style="font-family: "";" lang="IN">Y</span><span style="font-family: "";" lang="IN">akni senyawaan yang tersusun atas 60 buah atom karbon dengan bentuk molekul layaknya sebuah bola sepak, jamak juga dikenal dengan istilah karbon-60. Senyawa <em>fullerene</em> ini memiliki sifat-sifat material yang menakjubkan; sifat-sifat atau karakteristiknya dapat diatur sedemikian rupa agar dapat bersifat konduktif, semikonduktif maupun sebagai insulator dengan potensi aplikasi yang sangat luas, mulai dari televisi plasma berukuran ekstraluas hingga bidang kedokteran dan biologi.</span><span style="font-family: "";" lang="IN"> Kali ini beliau didaulat sebagai pembicara <em>plenary lecture</em>, semacam keynote speaker.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Namun yang paling berkesan dari presentasi Sir Kroto ini bukan penjelasannya tentang perkembangan terbaru mengenai penelitian <em>fullerene</em>, namun paparannya yang menggugah generasi muda <em>wa bil khusus</em> para peneliti muda</span><span style="font-family: "";" lang="IN">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Pandangan beliau mengenai generasi muda (Amerika) saat ini ialah kekurangpedulian mereka pada sains, pada kerja keras dalam belajar dan meneliti. Dengan provokatif, Sir Kroto memaparkan sbb sebagaimana saya abadikan di dalam foto digital:</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">“ <em>An understanding of Science and Technology is irrelevant for survival in our highly efficient technological environment and plain common sense is no longer necessary to survive </em>“</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><img class="alignnone size-medium wp-image-213" src="http://energisurya.files.wordpress.com/2008/08/cimg0143blog.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em>(Salah satu slide presentasi Sir Kroto yang mengkritisi pandangan generasi muda saat ini tentang sains)</em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Dengan jenaka, beliau menggambarkan, melalui slide presentasi powerpoint, bahwa citra umum seorang saintis di masyarakat (Amerika) ditonjolkan pada sosok Einstein tua yang berantakan (bukan Einstein muda yang <em>klimis</em> dan rapi). Sehingga bukan sains yang sekarang ini digemari dan menjadi idola, melainkan sainstologi (sciencetology) dengan Tom Cruise nan tampan sebagai patronnya, lengkap dengan foto besar sang jagoan Top Gun. Sungguh ironis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em><span style="font-family: "";" lang="IN">Plenary lecture</span></em><span style="font-family: "";" lang="IN"> tersebut ditutup dengan aktifitas beliau mempopulerkan ilmu Kimia untuk anak-anak sekolah dasar-menengah di banyak negara seraya mendorong saintis muda dunia untuk terus berkarya dan giat bekerja. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Sebuah nasihat umum yang sering dipakai orang tua kita, hanya saja kali ini keluar dari mulut seorang peraih Nobel.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><strong><span style="font-family: "";" lang="IN">Workshop Penulisan dan Penerbitan Buku</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Di samping itu, dimasukkannya simposium edukasi di bidang ilmu material memberi manfaat tersendiri bagi penulis yang memang ingin mengetahui lebih lanjut hal ikhwal proses pendidikan dan silabus ilmu material yang diajarkan di beberapa universitas terkemuka di Amerika Serikat dan Australia. Sebuah workshop yang membedah apa dan bagaimana teknik menulis serta menerbitkan sebuah buku ajar (<em>textbook</em>) di bidang material menggenapi simposium edukasi tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Workshop ini menghadirkan nama yang tidak asing bagi dunia ilmu material, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa; William D. Callister, profesor dari University of Utah, Amerika, penulis buku penghantar ilmu material paling luas dipakai dan dijadikan rujukan di seluruh dunia, <em>I<a href="http://www.amazon.com/Materials-Science-Engineering-William-Callister/dp/0471736961/ref=pd_bbs_sr_1?ie=UTF8&s=books&qid=1219474473&sr=8-1" target="_blank">ntroduction to Materials Science and Engineering</a></em> yang sekarang sudah masuk edisinya yang ke-8 dan telah diterjemahkan ke sekian belas bahasa. Penulis sangat beruntung karena pada kali ini dapat bertatap muka dengan beliau secara langsung serta mengikuti pemaparannya mengenai penulisan, silabus, serta penerbitan sebuah buku ajar berdasarkan pengalamannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><img class="alignnone size-medium wp-image-215" src="http://energisurya.files.wordpress.com/2008/08/cimg0149blog.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em>(Prof. Callister ketika membagi pengalamannya ketika ia menyusun sebuah buku ajar)</em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Callister pada kesempatan tersebut berbagi pengalaman ketika menghadapi tantangan, kendala serta langkah-langkah yang ia ambil dalam menyusun bukunya yang laris itu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><strong><span style="font-family: "";" lang="IN">Nanoteknologi, sebuah mata kuliah baru</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Ada yang cukup menghentak dari simposium pendidikan ilmu material ini. Yakni adanya keseragaman kecenderungan dari kampus-kampus besar dunia untuk menggarap nanoteknologi sebagai sebuah mata ajar atau mata kuliah tersendiri dan independen di sebuah departemen material.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Memang selama ini, sebagaimana penulis alami sendiri, tidak ada satu pun mata kuliah yang secara spesifik memperkenalkan nanoteknologi kepada mahasiswa, terutama mahasiswa S1 di banyak kampus. Nanoteknologi sampai saat ini secara umum masih menjadi subordinat mata kuliah yang sudah umum. Dengan jalan penyisipan di sebuah mata kuliah tertentu, nantoteknologi ini diperkenalkan dan dipelajari. Tentu saja, kendalanya, tidak semua informasi, pengetahuan serta aplikasi nanoteknologi dapat terjaring dengan baik dan menyeluruh melalui pendekatan ini. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Lantas apa yang membuat nanoteknologi ini menjadi perlu untuk dijadikan sebuah mata kuliah tersendiri?</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Per definisi, nanoteknologi terkait dengan teknologi dalam skala nanometer (sepermilyar meter). Baik cara pembuatan, pengolahan maupun produk dari nanoteknologi berada pada skala nanometer ini. Jelas, skala yang sedemikian kecil memiliki pendekatan yang berbeda dengan teknologi yang relatif lebih “kasat mata” semisal rancang bangun gedung, mesin kendaraan, pesawat terbang maupun jembatan. Skala yang sangat kecil tersebut juga membutuhkan alat-alat analisa yang mampu mendeteksi atau melihat produk bersakal nanometer dan alat alat manufaktur yang mampu mewujudkan produk nantoteknologi itu. Nanoteknologi saat ini menjadi pelopor kemajuan dan simbol modernitas seperti diwakili oleh produk komputer jinjing, kamera digital, telepon seluler, layar <em>touch screen</em>, atau produk obat-obatan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Selain itu ditinjau secara keilmuan, banyak “tingkah laku” dari produk nanoteknologi ditemukan sangat berbeda secara signifikan dari produk teknologi konvensional. Penulis ambil contoh, sifat-sifat logam akan sangat berbeda bila logam tersebut memiliki ketebalan hanya 50 nanometer dibanding dengan logam yang sehari-hari kita pakai sebagai penopang kursi misalnya. Ada manfaat tambahan lain apabila sebuah material dibuat dengan ukuran sangat-sangat kecil sebagaimana dapat dicerna jika kita melihat sebuah prosesor komputer yang kemampuannya meningkat pesat justru ketika ukurannya semakin kecil. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Perbedaan tingkah laku material sebagai efek samping dari ukurannya membawa konsekuensi logis adanya perubahan cara pandang dan pola pendekatan terhadap nanoteknologi yang cukup signifikan. Sehingga, ahirnya penulis cukup memaklumi dan sepakat ketika kampus-kampus besar dunia mulai mengelola sebuah mata kuliah nanoteknologi yang independen dan secara khusus membahas nanoteknologi. Mungkin kampus-kampus di Indonesia perlu mengagas dan merespon perkembangan nanoteknlogi dengan cara yang identik disesuaikan dengan kebutuhan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><strong><span style="font-family: "";" lang="IN">Presentasi Penelitian</span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Tidak lupa penulis sedikit ceritakan aktifitas utama penulis dalam kapasitasnya sebagai presenter dalam sesi poster di konferensi tersebut. Presentasi poster (<em>poster presentation</em>) ini melengkapi presentasi wicara (<em>oral presentation</em>) di setiap konferensi. Sejatinya, setiap peserta konferensi yang berniat mempresentasikan hasil penelitian mutakhirnya dapat memilih jenis presentasi yang ia kehendaki; presentasi wicara atau poster. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Presentasi wicara tidak ubahnya seperti pemakalah dalam sebuah seminar yang dengan bantuan powerpoint pembicara memaparkan hasil-hasil penelitiannya di depan audiens. Sedangkan presentasi poster, setiap pemakalah menggunakan sebuah kertas berukuran A0 yang ditempelkan di sebuah papan yang telah disediakan, kemudian ia menjelaskan penelitiannya kepada pengunjung yang tertarik dengan penelitian tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><img class="alignnone size-medium wp-image-216" src="http://energisurya.files.wordpress.com/2008/08/cimg0191blog.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em>(Suasana konferensi saat sesi presentasi jenis poster. Terlihat banyak peserta konferensi yang melihat-lihat dan berdiskusi dengan pemakalah poster)</em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Penulis sendiri sudah pernah mempresentasikan penelitian di beberapa kali konferensi baik dalam bentuk presentasi wicara maupun poster, dalam skala lokal Korea maupun internasional. Kedua jenis presentasi ini sejatinya tidak memiliki tingkat keistimewaan lebih tinggi satu sama lain, hanya masing-masing memiliki keunggulan tersendiri dilihat dari sisi efektifitas interaksi pemakalah dan audiens.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Presentasi wicara cukup efektif untuk mengundang sebanyak mungkin audiens di dalam satu kesempatan. Pada umumnya, seorang pemakalah dibatasi hanya sekitar 15-20 menit waktu presentasi termasuk sesi tanya jawab. Hasil penelitian dapat dijelaskan dengan singkat dan padat. Presentasi jenis ini cukup baik untuk dijadikan ajang latihan presentasi serta “keberanian” pemakalah karena menggunakan bahasa penghantar Inggris untuk menjelaskan hal-hal teknis akademis. Namun menurut penulis, keterbatasan waktu presentasi seringkali membuat banyak sisi dari sebauh penelitian tidak dapat ditangkap secara utuh. Namun penulis sadari bahwa efek psikologis “keberanian” seorang pemakalah untuk mempresentasikan penelitiannya melalui jalan ini sedikit banyak menempatkan presentasi wicara lebih “bergengsi” dari presentasi poster.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Berbeda dengan presentasi wicara, waktu yang dianggarkan untuk presentasi poster lumayan panjang, yakni 2 jam. Hal ini disebabkan oleh format presentasi yang dapat diibaratkan dengan “penjaga stand pameran”, dengan hasil-hasil penelitian di dalam bentuk poster bertindak sebagai barang yang dipamerkan. Pemakalah dan audiens dapat leluasa sebebas mungkin memanfaatkan waktu tersebut untuk menjelaskan penelitian, bertukar gagasan dan informasi, membuat relasi, atau sekedar <em>ngobrol</em> ringan. Selain itu, presentasi poster mengikis hambatan bahasa antara pemakalah dengan audiens karena interaksi mereka tidak terbatasi oleh waktu maupun perasaan sungkan akibat kelemahan berbahasa Inggris, misalnya. Presentasi ini sangat pas sebenarnya untuk membangun jaringan relasi dengan sesama peneliti karena suasana santai yang ditimbulkan dari interaksi langsung ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Mungkin kelemahan dari presentasi poster hanyalah faktor kelelahan yang dialami oleh pemakalah. 2 jam ialah waktu yang panjang apabila dijalani dengan berdiri disamping poster sekaligus melayani berbagai pertanyaan dan diskusi yang dilontarkan oleh audiens yang tertarik dengan penelitian yang bersangkutan. Untungnya, panitia ICEM 2008 menyuguhkan makanan dan minuman ringan selama sesi poster berlangsung sehingga sedikit banyak mengurangi kelelahan yang dialami oleh pemakalah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><img class="alignnone size-medium wp-image-217" src="http://energisurya.files.wordpress.com/2008/08/cimg0195blog.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em>(Penulis di antara poster-poster yang dipresentasikan. Kali ini penulis menyajikan dua poster hasil penelitian sekaligus mengenai salah satu material untuk aplikasi sel surya.)</em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Kali ini, penulis membawakan hasil-hasil penelitian terbaru mengenai material alternatif untuk sel surya jenis lapis tipis CuInSe<sub>2</sub> . Penulis masih berfokus pada usaha penggantian material Indium (In) yang akhir-akhir ini harganya meningkat tajam dengan material yang jauh lebih murah, yakni seng (Zn) dan timah (Sn). Selain itu, penulis juga memiliki satu lagi penelitian yang dipresentasikan, yakni mengenai usaha pembuatan material CuInSe<sub>2</sub> dengan metode yang lebih sederhana, lebih cepat dan diyakini lebih murah. <span> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "";" lang="IN">Pe-er besar masih terus menantang penulis untuk menerapkan material-material tersebut untuk dijadikan sebuah sel surya atau <em>solar cell device</em> yang komplit untuk melihat manfaat nyata dari material yang tengah penulis teliti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><img class="alignnone size-medium wp-image-218" src="http://energisurya.files.wordpress.com/2008/08/cimg0254blog.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><em>(Sempat berjalan-jalan di antara keindahan pesona kota Sydney)</em></p> </div>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6265616317596189484.post-83651224419606497852008-10-06T14:28:00.000-07:002008-10-06T14:30:29.563-07:00Aplikasi Modul DST-52 Sebagai Alarm Kebakaran Dengan Menggunakan Sensor Api<div class="Section1"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:85%;">Pada ruangan-ruangan yang rawan terhadap kebakaran, misalnya tempat penyimpanan bahan mudah terbakar, dibutuhkan suatu sistem pencegahan terjadinya kebakaran. Misalnya dengan memakai suatu alarm kebakaran, sehingga jika misal timbul suatu nyala api, dapat diketahui dengan cepat dan dapat segera ditanggulangi agar api tersebut tidak menyulut kebakaran yang lebih besar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:85%;">Pada aplikasi kali ini akan dicontohkan membuat alarm kebakaran menggunakan modul <b>DST-52</b>. Alarm kebakaran dengan modul <b>DST-52</b> ini menggunakan sebuah sensor api untuk mendeteksi keberadaan nyala api. Jika sensor api ini mendeteksi nyala api dalam radius tertentu, maka akan memberikan sinyal trigger berupa sebuah pulsa pada modul <b>DST-52</b>. Dengan adanya pulsa trigger ini maka modul <b>DST-52</b> akan menyalakan buzzer sebagai tanda adanya nyala api.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size:85%;">Sensor api yang digunakan mempunya tingkat kepekaan yang cukup tinggi yaitu mampu mendeteksi nyala api korek gas dengan radius sekitar 5 meter, pada percobaan mampu mendeteksi nyala api sampai sekitar 6,5 meter. Karena sensor api ini berbentuk tabung anoda katoda dan memerlukan tegangan tinggi untuk bekerja, maka sensor ini memerlukan modul rangkaian driver sebagai penyuplai tegangan tinggi untuk sensor agar sensor tersebut dapat bekerja. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=""> </span>Prinsip kerja dari sensor api ini adalah dengan mendeteksi sinar ultarviolet yang ditimbulkan oleh cahaya api. Sinar ultraviolet diterima oleh katoda sehingga menimbulkan efek photoelectric sehingga terjadi emisi photoelectron dari katoda ke anoda. Emisi ini mengionisasi molekul-molekul gas dalam tabung sensor. Elektron-elektron yang dihasilkan dari proses ionisasi ini semakin lama semakin cepat sehingga dapat mengionisasi molekul-molekul yang lain sebelum mencapai anoda. Disisi lain ion-ion positif semakin lama semakin cepat bergerak kearah katoda dan bertumbukan dengan katoda, menimbulkan elektron-elektron lain. Proses ini menimbulkan sebuah arus yang cukup tinggi diantara elektroda-elektroda, setelah itu terjadi proses pembuangan. Ketika proses pembuangan terjadi, tabung sensor terisi dengan elektron dan ion. Tegangan drop pada katoda dan anoda berkurang. Tingkat ini akan berlangsung tanpa menurunkan tegangan anoda kebawah titik saturasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2"><span style=";font-size:85%;" > </span><span style="font-size:85%;">Modul rangkaian driver menghasilkan tegangan yang diperlukan oleh tabung sensor agar dapat melakukan proses tersebut ketika menerima cahaya ultraviolet. Modul rangkaian driver mendeteksi adanya sebuah proses pembuangan arus pada tabung ketika terjadi proses seperti yang telah disebutkan diatas. Ketika proses pembuangan arus terdeteksi, maka tegangan anoda akan dikurangi oleh rangkaian driver untuk mereset tabung sensor. Setiap kali terjadi proses diatas maka modul rangkaian driver akan menghasilkan sebuah pulsa pada outputnya. Pulsa ini sebagai tanda akan adanya proses pendeteksian cahaya ultraviolet oleh sensor api.</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=""> </span>Modul rangkaian driver sensor api memerlukan tegangan kerja 10-30VDC belum teregulasi, atau tegangan 5VDC teregulasi. Modul rangkaian driver sensor api mempunyai tiga buah output, yang pertama adalah output dengan kompatibel CMOS. Output ini akan menghasilkan logika 0 ketika idle dan akan menghasilkan logika 1 ketika aktif. Logika 1 yang dihasilkan berbentuk sebuah pulsa selama 10ms. Output yang kedua adalah kebalikan dari yang pertama, ketika aktif akan menghasilkan logika 0 yang berbentuk pulsa selama 10ms juga. Sedangkan output yang ketiga adalah output dengan tipe output open collector transistor output Yang berarti output ini dapat didrive dengan tegangan yang berbeda<span style=""> </span>(output 1 dan 2 hanya 0 atau 5V saja). Output ketiga ini juga dapat dilewati arus sink sampai 50mA, sehingga dapat menangani arus yang lebih besar. Output ini membutuhkan sebuah resistor pull-up agar dapat bekerja dengan baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=""> </span>Lebar pulsa yang dihasilkan oleh ketiga output modul rangkaian driver sensor api ini adalah sama, yaitu selama 10ms. Pulsa ini dapat diperlama dengan menambahkan sebuah kapasitor pada rangkaian pada tempat yang telah diberi tanda. Sebagai contoh, jika menggunakan kapasitor 1uF maka lebar pulsa akan menjadi 1 detik dan jika memakai 10uF maka lebar pulsa akan menjadi 10 detik. Lebar pulsa ini dapat diperlama sampai sekitar 100 detik jika diperlukan. Diagram rangkaian dari modul rangkaian driver sensor api adalah seperti pada gambar 1.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=""> </span>Pulsa output dari modul driver ini kemudian diumpankan keport interupsi eksternal <b>INT1</b> modul <b>DST-52</b>. Pulsa tersebut kemudian oleh modul <b>DST-52</b> akan dipergunakan sebagai sinyal trigger untuk menyalakan tanda alarm kebakaran. Sebagai tanda bagi pengguna bahwa terdapat api adalah menggunakan bunyi alarm. Bunyi alarm ini menggunakan sebuah buzzer 12V yang pengaktifannya dikontrol oleh modul <b>DST-52</b>.<span style=""> </span>Rangkaian pengengontrl driver buzzer adalah seperti pada gambar 2.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=""> </span>Selama tidak ada sinyal trigger tersebut maka modul DST-52 akan berada dalam proses menunggu. Jika dalam proses menunggu tersebut terdapat pulsa trigger maka modul <b>DST-52</b> akan mengaktifkan buzzer sebagai bunyi alarm tanda bagi pengguna bahwa sistem alarm mendeteksi adanya api. Diagram blok dari sistem keseluruhan secara garis besar adalah seperti pada gambar 3. <b>AsoB 090405, Delta Electronic<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:85%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style="'width:431.25pt;"> <v:imagedata src="./Sensor%20Api_files/image001.png" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="http://www.delta-electronic.com/Design/Apnote/Sensor%20Api_files/image002.jpg" shapes="_x0000_i1025" width="575" height="198" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoCaption" style="line-height: normal;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoCaption" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Gambar 1</span></p> <p class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style="'width:234pt;height:171.75pt'"> <v:imagedata src="./Sensor%20Api_files/image003.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-size:85%;"><img src="http://www.delta-electronic.com/Design/Apnote/Sensor%20Api_files/image004.gif" shapes="_x0000_i1026" width="312" height="229" /></span><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span></p> <h1 style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Gambar 2</span></h1> <p class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><span style="font-size:85%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:85%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style="'width:298.5pt;height:67.5pt'" bordertopcolor="this" borderleftcolor="this" borderbottomcolor="this" borderrightcolor="this"> <v:imagedata src="./Sensor%20Api_files/image005.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="http://www.delta-electronic.com/Design/Apnote/Sensor%20Api_files/image006.gif" shapes="_x0000_i1027" width="398" height="90" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:85%;"><!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <h1 style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Gambar 3</span></h1> </div>Dwi lasiantohttp://www.blogger.com/profile/07400514826038154430noreply@blogger.com0